Tingkatan Organisasi Kehidupan (Hierarki Kehidupan)


Objek biologi dikaji pada seluruh tingkat organisasi kehidupan. Urutan tingkatan organisasi kehidupan disebut hierarki kehidupan. Tingkatan organisasi kehidupan dari yang terendah sampai tertinggi:

(Sumber : https://allinonehighschool.com/)
Molekul, adalah bahan kimia dasar penyusun kehidupan. Molekul mengalami kondensasi sehingga membentuk asam amino, substansi kehidupan yang akan membentuk menjadi sel. Contoh: asam nukleat berupa DNA/RNA.
Sel, adalah satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Contoh: sel darah merah dan sel darah putih.
Jaringan, adalah kelompok sel yang sejenis, memiliki bentuk dan fungsi yang sama dalam tubuh makhluk hidup multiseluler. Contoh: jaringan epitel, jaringan otot, jaringan tulang, dll. pada hewan dan jaringan epidermis, jaringan meristem, jaringan pengangkut, dll. pada tumbuhan.
Organ, adalah kelompok jaringan yang bersatu dan bekerja sama yang menjalankan fungsi tertentu. Contoh: usus, lambung, paru-paru, jantung, dan lain-lain.
Sistem Organ, adalah gabungan dari organ-organ yang bekerja sama untuk membentuk suatu sistem dalam kehidupan. Contoh: sistem pencernaan disusun oleh lambung, usus halus, usus besar, dan usus 12 jari; sistem   koordinasi dan indera disusun oleh otak, sumsum tulang belakang, serabut saraf, dan panca indera.

(Sumber : http://www.generasibiologi.com)
Organisme (Individu), merupakan gabungan dari sistem-sistem organ yang bekerja sama membentuk kehidupan. Satu organisme dapat disebut juga individu. Individu adalah satu makhluk hidup tunggal. Contoh: seorang manusia, seekor anjing, seekor kucing, sebuah pohon jambu, dll.
Populasi, adalah sekumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu. Contoh: populasi harimau berjumlah 30 ekor, populasi badak berjumlah 100 ekor, populasi gajah berjumlah 23 ekor, dll.
Komunitas, adalah seluruh makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu. Contoh: komunitas sawah, terdiri dari padi, tikus, ular, elang; komunitas kolam terdiri dari teratai, ikan, katak, dll.
Ekosistem, adalah hubungan timbal balik antara kompenen biotok dan abiotik dalam satu kesatuan tempat hidup. Contoh: ekosistem hutan, benda mati terdiri dari tanah, bebatuan, hujan, angin, dll., makhluk hidup terdiri dari harimau, lintah, gajah, dll.; ekosistem laut, benda mati terdiri dari air laut, batu karang, dll., makhluk hidup terdiri dari ikan, udang, kepiting, plankton, dll.

(Sumber: https://ritaelfianis.com)

Bioma, adalah kumpulan ekosistem terestrial yang melingkupi wilayah yang luas yang pada umumnya dipengaruhi oleh iklim regional sehingga terdapat tumbuhan dan hewan khas yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Pengelompokan bioma berdasarkan vegetasi yang mendominasi bioma tersebut. Contoh bioma adalah gurun, padang rumput, tundra, taiga, hutan gugur, hutan hujan tropis. 

(Sumber: https://umum-pengertian.blogspot.com)
Biosfer (lapisan kehidupan), adalah seluruh planet bumi beserta makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Share:

Perbedaan STM (Scanning Tunnelling Microscope) dan AFM (Atomic Force Microscope)


Scanning Tunneling Microscopy merupakan salah satu alat yang digunakan untuk melihat topografi secara jelas. Prinsip kerja dari sistem STM adalah memanfaatkan arus tunnel yang timbul pada gap antara ujung jarum pengukur (needle tip) dan permukaan sampel terukur. Arus tunel yang terjadi adalah arus yang timbul akibat adanya overlapping  awan elektron yang dimiliki oleh kedua konduktor yang saling bedekatan bila diberi beda potensial padanya. Dalam hal ini adalah ujung jarum pengukur dan permukaan sampel terukur. Total kerapatan arus dari elektron tunel tidak menjadi nol pada permukaan luas dari sampel, akan tetapi berkurang menurut fungsi eksponensial sampai beberapa Amstrong dari permukaan bagian luar sampel yang sering disebut awan elektron.

Bila ada dua buah konduktor yang didekatkan satu sama lain pada orde Angstrom, kemudian diberikan beda potensial kepadanya maka akan timbul aliran arus dari suatu konduktor menuju konduktor yang lainnya. Karena arus tersebut dikenal dengan arus tunel. Arus tunel inilah yang menjadi dasar pengukuran dengan menggunakan sistem scanning tunneling microscope (STM).



Pada umumnya besar arus tunnel yang digunakan dalam sistem STM antara 0,5 nA sampai dengan 2,5 nA dan besarnya tegangan bias yang digunakan adalah antara 0,5 volt sampai dengan 2,0 volt. Batasan penggunaan arus kerja dan tegangan sampel bias tersebut adalah untuk menghindari terjadinya kerusakan pada permukaan sampel dan ujung jarum pengukur.  Hal tersebut mungkin terjadi karena keterbatasan respon dari sistem umpan balik dari sistem scanner atau terlalu dekatnya ujung jarum pada permukaan sampel terukur. Dengan memberikan sampel bias yang lebih tinggi dari tegangan kerjanya, yaitu berkisar antara 3,0 volt sampai 0,5 volt maka permukaan ujung jarum dapat diperbaiki dan akan mendapatkan hasil pengukuran yang benar. Dengan demikian, dari image yang akan dihasilkan akan dapat dianalisa dan memberikan informasi yang benar.

Untuk suatu proses pengukuran sebuah sampel terukur, ruang vakum tidak boleh dibuka sampai pengukuran selesai. Hal tersebut diperlukan karena dalam mempersiapkan proses pengukuran ini diperlukan waktu yang cukup lama, mulai dari mempersiapkan sampel dengan pemurnian dan pemanansan sampel (heat treatment) sampai persiapan sistem vakumnya sendiri, yaitu dengan pemanasan chamber (bake out vacum chamber system). Apabila selama percobaan kondisi ujung jarum berubah seperti yang disebutkan diatas, maka perlu dilakukan perbaikan atau perubahan parameter dari ujung jarum ukur tersebut untuk mendapatkan hasil yang benar, dan perubahan parameter tersebut perlu dilakukan didalam ruang vakum (journal of university wiconsin).

Atomic Force Microscopy (AFM) adalah suatu alat untuk melihat, memanipulasi atom-atom di dimensi nano. Alat ini ditemukan pada tahun 1986 oleh Gerg Binnig, Calfin F Quate, dan Christoph Gerber ara Nano adalah satuan panjang sebesar sepertriliun meter (1 nm=10-9m). Bahan berstruktur nano merupakan bahan yang memiliki paling tidak salah satu dimensinya berukuran < 100 nm. Atomic force microscope mampu menampilkan gambar dimana ukurannya lebih kecil dari 20 ms. Mikroskop ini juga memungkinkan menampilkan gambar yang dari kristal yang lunak dan permukaan polimer (A.D.L.Humphris, M.J.Miles, and J.K.Hobbsb, 2005).



AFM memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan Scanning Electron Microscope. Tidak seperti mikroskop elektron yang menghasilkan gambar dua dimensi dari sampel, AFM memberikan gambaran sampel berupa tiga dimensi. Selain itu, sampel yang akan dilihat menggunakan AFM tidak memerlukan perlakuan khusus, seperti melapisi dengan karbon dan lain-lain yang dapat menimbulkan perubahan ireversibel ataupun kerusakan pada sampel. AFM dapat bekerja sebaik mungkin dalam kondisi lingkungan seperti apapun.

Adapun cara kerja dari alat ini sangat mudah, untuk masalah sampel yang digunakan persyaratan nya hanya memiliki paling tidak salah satu dimensinya berukuran < 100 nm. Sampel tidak perlu di lapisi dengan karbon atau lapisan apapun yang dapat merusak sampel. Untuk persiapan awal terhadap sampel adalah sebagai berikut:
1. Letakkan sampel pada tempat sampel yang ada pada alat
2. Pastikan ujung tip berada tepat di permukaan sampel
3. Hidupkan alat dan layar computer.
Untuk cara kerja alat AFM ini adalah:
1.  Selama scan, tip 'jarum' dari cantilever (sensor) maju mundur sepanjang permukaan
     sampel.
2.  Gerak scan arah x,y, dan z dikontrol oleh tube scanner piezoelektrik
3. Untuk mendeteksi setiap defleksi dari jarum, digunakan laser yang dipantulkan ke ujung tip, selanjutnya melalui cermin laser menuju fotodiode.
4. Piezoscanner dan photodiode terhubung melalui loop feedback, kemudian hasil nya di tampilkan pada layar komputer yang telah tersedia

Input dari alat AFM ini adalah atom /molekul yang berukuran < 100 nm. Output dari alat ini berupa gambar tiga dimensi dari suatu atom/molekul. Output/keluaran dari alat AFM adalah berupa gambar, dimana gambar yang dihasilkan adalah gambar tiga dimensi sehingga gambar yang dihasilkan sangat jelas, baik bentuk maupun struktur penyusun atom.


Share:

Perbedaan Austempering dan Inertempering


Austempering adalah proses laku panas yang dikembangkan langsung dari diagram transformasi isothermal (I-T diagram) untuk memperoleh struktur yang sepenuhnya bainit. Temperatur austinising untuk proses ini sama dengan temperatur austenitising pada proses anneling/hardening, hanya saja disini pendinginannya dilakukan dengan quenching sampai ke temperatur diatas Ms dan dibiarkan disana sampai transformasi menjadi bainit selesai. Sebagai media pendingin biasanya digunakan garam cair (Salt bath, dengan temperatur 200-425 oC). Dengan demikian struktur akhir terdiri seluruhnya bainit, sama sekali tidak terjadi martensit. Hasil austempering mempunyai kekuatan atau kekerasan tinggi (Rc 45-55 ) dengan keuletan atau ketangguhan yang tinggi.

Gambar 3.21 memperlihatkan proses austempering yang digambarkan secara skematis, juga memperlihatkan bedanya dengan proses quench and temper yang biasa. Juga dapat dilihat bahwa austempering tidak lagi memerlukan tempering sesudah quenching. Struktur akhir dari proses austempering adalah bainit, sedangkan dari proses quench and temper diperoleh martensit temper. 


Gambar 3.21. (a) Diagram transformasi dengan skema pendinginan austempering, dan (b) Skema pendinginan quench and temper (Thelning, 1984).

Suatu kesulitan dalam melakukan austempering ditimbulkan karena pengaruh ukuran atau berat benda kerja. Hanya benda kerja yang dapat didinginkan cepat pada daerah temperatur 650-475 oC (daerah hidung diagram transformasi), yang dapat menghindari terjadinya ferrit/perlit, yang cocok untuk diaustempering. Karena itu baja harus mempunyai hardenability yang memadai dan tebal benda kerja biasanya tidak lebih dari setengah inci. 

Pada austempering bahaya terjadinya distorsi/retak hampir tidak ada, tidak seperti pada proses quench and temper pada saat quenching mungkin akan terjadi distorsi/retak yang timbul karena tegangan yang terjadi sebagai akibat selisih tempertaur antara permukaan dengan bagian dalam.


Gambar 3.22. Diagram transformasi dengan skema pendinginan martempering (Thelning, 1984).

Suatu cara lain untuk mencegah terjadinya distorsi/retak pada saat melakukan pengerasan baja yaitu dengan mertempering atau disebut juga marquenching. Caranya hampir sama saja dengan austempering, setelah austenitising lalu didinginkan cepat (diquench) dengan garam cair sampai ke temperatur sedikit diatas Ms, ditahan sesaat supaya temperatur dibagian dalam sama dengan dipermukaan, tetapi sebelum mulai terjadi transformasi menjadi bainit segera dilakukan pendinginan lagi, yaitu dengan mengeluarkan benda kerja dari garam cair dan didinginkan di udara. Proses ini digambarkan secara skematis pada Gambar 3.22. karena pendinginan udara ini dari temperatur sedikit diatas Ms dan gradien temperatur hanya sedikit. Maka pembentukkan martensit berlangsung pada seluruh benda kerja pada saat hampir bersamaan, sehingga tegangan yang timbul sangat kecil,  dengan demikian kemungkinan terjadinya retak/distorsi juga akan sangat kecil. Setelah transformasi menjadi martensit selesai perlu dilakukan tempering untuk mengembalikan sebagian keuletan/ketangguhannya pada saat kekerasan dan kekuatan yang diinginkan. Struktur mikro akhir dari martempering ini adalah tempered martensite. 

KESIMPULAN

  1. Perbedaan antara proses austempering dengan inertempering yaitu pada proses inertempering terjadi pemanasan kembali, sedangkan pada proses austempering tidak terjadi pemanasan kembali. 
  2. Hasil akhir dari proses austempering adalah bainit, sedangkan pada proses inertempering adalah martensit tempered.


Share:

Pembahasan Soal UNBK SMP/MTS 2019 Bagian 2


Hallo sobat edukasi, kembali lagi di kelas edukasi blog. Pada postingan kali ini, kita akan melanjutkan pembahasan Soal UNBK SMP/MTS 2019 Bagian 1. Pada Bagian 2 ini, kita akan membahas soal dari nomor 7-12. Harap disimak ya... 



7. Perhatikan contoh peristiwa!

  1. Kayu kering diubah menjadi kursi dan meja.
  2. Pagar besi yang berkarat.
  3. Kertas digunting menjadi potongan-potongan kecil.
  4. Buah-buahan dibiarkan berhari-hari menjadi busuk.  
Perubahan Fisika ditunjukkan oleh angka..... 
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)

Pembahasan :
Perubahan Fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat yang jenisnya baru. Sedangkan, perubahan kimia adalah suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat materi berbeda (baru) dari zat semula.

Ciri-ciri perubahan fisika yaitu mengalami perubahan wujud, bentuk dan suhu. Sedangkan perubahan kimia penyusun materinya berubah. Perubahan kimia disebabkan karena reaksi kimia.

Pada soal no 7, yang ditanyakan yaitu perubahan fisika. Pernyataan No 1 dan 3 merupakan contoh dari perubahan fisika. Hal ini dikarenakan mengalami perubahan bentuk. Sedangkan pernyataan No 2 dan 4 merupakan contoh dari perubahan kimia yang disebabkan oleh reaksi kimia. Sehingga jawaban yang tepat pada soal No 7 yaitu B.

8. Perhatikan contoh zat!

  1. Kopi
  2. Tembakau
  3. Teh
  4. Rokok
Zat yang mengandung nikotin ditunjukkan oleh nomor....
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)

Pembahasan :
Nikotin merupakan senyawa organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami dari berbagai macam tumbuhan, seperti suku terung-terungan (Solanaceae), tembakau, tomat, dan kafein. Dikonsumsi dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan kecanduan. 

Berdasarkan keempat pernyataan diatas. Pernyataan No 1 dan 3 adalah zat yang mengandung kafein. Sedangkan pernyataan No 2 dan 4 adalah zat yang mengandung nikotin. Sehingga jawaban yang tepat adalah D. (2) dan (4). 

9. Salah satu cara untuk mendeteksi jenis penyakit dalam tubuh yaitu melalui tes darah. Tes darah dilakukan melalui pemisahan sel darah dari plasmanya dengan mempertimbangkan perbedaan bobot molekul komponen penyusun darah. Metode pemisahan yang dimaksud adalah....
A. Evaporasi
B. Distilasi
C. Sentrifugasi
D. Sublimasi

Pembahasan :
Evaporasi adalah metode yang digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya.
Distilasi adalah metode pemisahan campuran zat cair dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih.
Sentrifugasi adalah metode pemisahan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. 
Sublimasi adalah metode pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat.

Berdasarkan penjelasan diatas, jawaban yang tepat untuk soal nomor 9 yaitu C. Sentrifugasi.

10. Kapal kayu yang beratnya 15.000 N akan mengangkut barang yang beratnya 9.000 N dan beberapa penumpang serta anak buah kapal. Agar kapal aman ketika berlayar, volume bagian lambung kapal yang berada dibawah permukaan air maksimum 3 m^3. Massa jenis air 1.000 kg/m^3 dan g = 10 m/s^2. Jika berat rata-rata tiap orang = 600 N, jumlah orang yang dapat dibawa oleh kapal adalah.....
A. 5 orang
B. 10 orang
C. 20 orang
D. 25 orang
Pembahasan :
Soal No 10 merupakan soal penerapan dari Hukum Archimedes yang berbunyi besarnya gaya apung yang diterima benda sama dengan beart air yang dipindahkannya (Fa = Wa). Penggambarannya seperti gambar dibawah ini.



Fa  = rho.g.V
Fa  =  1000 Kg/m^3. 10 m/s^2.  3 m^3
Fa  =  30.000 Kg. m/s^2 atau setara dengan 30.000 N

Karena Fa = Wa, sehingga

Fa  = Wk + Wb + Wo
30.000 N  = Wk + Wb + Wo
30.000 N  = 15.000 N + 9.000 N + n.600
30.000 N  = 24.000 N + n.600
30.000 N – 24.000 N   =  n.600 N
(6.000 N)/(600 N)        =  n
n = 10 Orang

Sehingga jumlah orang yang dapat dibawa oleh kapal adalah 10 orang (B).

11. Sebuah mobil mainan dilepas dari titik P ke titik S melewati lintasan seperti gambar berikut.





Grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) yang menggambarkan gerak mobil mainan tersebut adalah .....



Pembahasan :
Soal No. 11 merupakan soal penerapan dari GLB (Gerak lurus beraturan) dan GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan). 

Pada titik P-Q, sebuah mobil mainan melewati jalanan yang menurun. Secara logika, ketika suatu benda melewati jalanan yang menurun, maka kecepatan benda tersebut akan bertambah (dipercepat) yang merupakan peristiwa GLBB dipercepat. Untuk kurvanya, maka akan berbentuk garis lurus ke atas. 

Pada titik Q-R, sebuah mobil mainan melewati jalanan yang stabil/lurus, sehingga kecepatan benda tersebut akan stabil/konstan.  Peristiwa ini merupakan contoh dari GLB. Untuk kurvanya, maka akan berbentuk garis lurus horizontal.

Pada titik R-S, sebuah mobil mainan melewati jalanan yang menanjak. Dalam hal ini, kecepatan mobil tersebut akan berkurang (diperlambat) yang merupakan peristiwa GLBB diperlambat. Untuk kurvanya, maka akan berbentuk garis lurus kebawah. 

Berdasarkan penjelasan diatas, maka grafik yang menunjukkan hubungan kecepatan terhadap waktu terdapat pada grafik pada pilihan A.

12. Empat buah benda yang massanya sama masing-masing sebesar 4 kg dikenai gaya-gaya seperti ditunjukkan pada gambar berikut.


Benda yang mengalami percepatan terbesar dan terkecil berturut-turut adalah.....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)

Pembahasan :
Soal No. 12 merupakan soal penerapan dari Hukum II Newton :

Hukum II Newton
a = sigma F/ m

(Percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa). Dalam soal ini, massa dari keempat benda sama, sehingga massanya dapat kita abaikan. 

Langsung kita hitung resultas gaya dari keempat benda tersebut (Catatan: jika arahnya sama maka dijumlahkan, dan jika arahnya berlawanan maka dikurangi).
1. arah kiri : 12 N + 20 N = 32 N; arah kanan: 16 N, karena arah gayanya ada dua maka kita kurangi yaitu 32 N- 16 N = 16 N ka arah kiri (karena arah gaya kekiri lebih besar dibandingkan ke kanan).
2. arah kanan: 16 N + 12 N + 20 N = 48 N kearah kanan (arah gaya kekiri tidak ada).
3. arah kanan : 12 N + 20 N = 32 N; arah kiri: 16 N, karena arah gayanya ada dua maka kita kurangi yaitu 32 N- 16 N = 16 N ka arah kanan (karena arah gaya kekanan lebih besar dibandingkan ke kiri).
4. arah kanan : 16 N + 12 N = 28 N; arah kiri: 20 N, karena arah gayanya ada dua maka kita kurangi yaitu 28 N- 20 N = 8 N ka arah kanan (karena arah gaya kekanan lebih besar dibandingkan ke kiri).

Pada soal diatas, yang ditanyakan yaitu percepatan terbesar dan terkecil. Dikarenakan percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya, maka ketika resultan gayanya besar maka nilai percepatannya juga besar begitu juga sebaliknya. Berdasarkan perhitungan, percepatannya terbesar pada benda No. 2 (nilai resultan gayanya terbesar) dan terkecil pada benda No. 4. Sehingga jawaban yang tepat yaitu D.

Demikianlah pembahasan soal UNBK IPA tingkat SMP/MTS 2019 bagian 2. Bagian 3 akan dipost pada postingan berikutnya. Jangan lupa juga melihat videonya di Youtube kami di Kelas Edukasi. Sampai jumpa pada postingan berikutnya.

jang
Share:

Pembahasan Soal UNBK SMP/MTS 2019 I Bagian 1


Hallo sobat edukasi, kembali lagi di kelas edukasi blog. Pada postingan kali ini, kita akan membantu adik-adik kita khususnya yang berada dikelas 3 SMP dalam mempersiapkan Ujian Nasional. Untuk itu harap disimak ya pembahasan Soal UNBK SMP/MTS 2019 Bagian 1. 



1. Besaran kecepatan adalah besaran turunan yang diturunkan dari dua besaran pokok yaitu....
    A. panjang dan waktu
    B. massa dan waktu
    C. panjang dan massa
    D. waktu dan volume

Pembahasan :
Besaran tururan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok penyusunnya. Untuk memperoleh besaran pokok apa saja penyusun besaran turunan, kita bisa meninjau besaran tersebut  dengan dua cara :
1. Melihat satuan dari besaran tersebut.
2. Mengetahui rumus yang digunakan untuk memperoleh besaran tersebut.



Pada soal no 1, yang ditanyakan yaitu besaran kecepatan (besaran turunan), langsung kita tinjau dengan dua cara tersebut :

Jika kita lihat dari satuannya, besaran kecepatan mempunyai satuan m/s, meter merupakan satuan dari besaran pokok panjang, dan sekon merupakan satuan dari besaran pokok waktu. Sehingga ada dua penyusun besaran turunan kecepatan yaitu panjang dan waktu.

Bagaimana jika seandainya kita tidak mengetahui/ lupa satuan besaran tersebut...?, solusinya, dengan mengetahui rumus yang digunakan untuk memperoleh besaran tersebut.

Kita ketahui bahwa untuk memperoleh kecepatan (v) maka kita harus membagi s (panjang/jarak/perpindahan) dengan t (waktu). Sehingga dari rumus tersebut, sudah jelas bahwa ada dua besaran yang berperan untuk memperoleh besaran kecepatan yaitu panjang dan waktu.
Berdasarkan cara 1 dan 2 diperoleh besaran penyusun besaran kecepatan yaitu panjang dan waktu.

2. Berdasarkan darftar sifat zat pada tabel, sifat fisik benda cair situnjukkan pada kolom.....



Pembahasan :
Untuk membedakan antara zat padat, cair dan gas, maka kita perlu mengetahui sifat fisik dari ketiga zat tersebut yang dilihat dari gerak partikel, jarak antar partikel, susunan partikel dan ikatan antar partikel. Perbedaannya dapat dilihat pada tabel berikut.


Pada soal No 2 yang ditanya yaitu sifat fisik zat cair. Berdasarkan tabel tersebut, jelas bahwa jawaban yang tepat untuk soal nomor 2 yaitu pilihan yang B.

3. Perhatikan pernyataan berikut !
  1. Kue agar-agar dimasukkan kedalam cetakan hingga memadat.
  2. Titik embun air memburamkan kaca mobil saat hujan.
  3. Logam dicairkan Budi untuk menyolder.
  4. Es batu didalam gelas semakin lama berubah menjadi air.
Pembahasan :
Pada Soal No 3, yang ditanyakan adalah besar suhu air bila diukur dengan skala Fahrenheit. Untuk mengubah skala celcius ke fahrenheit, kita menggunakan persamaan (1-2), sehingga:
Pernyataan perubahan wujud yang memerlukan kalor terdapat pada nomor.....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)

Pembahasan :
Zat yang mengalami perubahan wujud karena adanya kalor. Dalam prosesnya, kalor itu dibutuhkan oleh zat untuk mengubah wujudnya. Namun, ada pula yang tidak diperlukan kalor alias dilepaskan atau dibuang.

Perubahan wujud yang menerima kalor (panas) diantaranya mencair (zat padat diberikan kalor akan menjadi zat cair/mencair), menguap (zat cair diberikan kalor maka akan menjadi zat gas/menguap), menyublim (zat padat diberikan kalor maka akan menjadi zat gas/menyublim). Sedangkan untuk perubahan wujud yang melepaskan kalor (mengalami pendinginan) terdapat pada perubahan wujud membeku, mengembun dan mengkristal.

Pada soal No. 3 yang ditanyakan yaitu perubahan wujud yang memerlukan kalor. Langsung kita tinjau keempat pernyataan tersebut
1. Membeku (melepaskan kalor)
2. Mengembun (melepaskan kalor)
3. Meleleh (memerlukan kalor)
4. Mencair (memerlukan kalor)

Berdasarkan keempat pernyataan tersebut, perubahan wujud yang memerlukan kalor terdapat pada penyataan No (3) dan (4).

4. Sekelompok siswa melakukan eksperimen pengukuran suhu air, hasilnya diperoleh suhu air sebesar 50 °C. Besar suhu air bila diukur dengan skala Fahrenheit sama dengan.....
A. 122 °F
B. 102 °F
C. 90 °F
D. 58 °F

Perbandingan suhu antara celcius, reamur, fahrenheit dan kelvin adalah 5 : 4 : 9 : 5. Khusus untuk fahrenheit perlu ditambah 32 untuk perubahannya.




t°F = ( 9/5 . 50 ) + 32
        = 90 + 32
        = 122 °F 

Berdasarkan keempat pilihan tersebut, jawaban yang tepat yaitu A. 122 °F.

5. Perhatikan tabel perubahan warna kertas lakmus pada beberapa larutan berikut !


Larutan yang bersifat basa ditunjukkan oleh angka.....
 A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)

Pembahasan :
Untuk menjawab soal No. 5, perhatikan tabel dibawah ini.


Berdasarkan tabel diatas, untuk larutan yang bersifat basa maka larutan tersebut akan bewarna biru, baik pada kertas lakmus biru maupun merah. Sehingga jawaban yang tepat yaitu C.

6. Perhatikan Gambar!

P, Q, dan R secara berturut-turut diidentifikasikan sebagai.....
A. neutron, proton, dan elektron
B. proton, elektron, dan neutron
C. elektron, proton, dan neutron
D. neutron, elektron, dan proton

Pembahasan :
Gambaran secara umum mengenai struktur atom adalah inti atom terdiri dari proton (bermuatan positif) dan neutron (tidak bermuatan/netral), sedangkan elektron (bermuatan negatif) mengorbit inti atom sesuai dengan kulit atomnya (orbitalnya). Berdasarkan gambar tersebut, P adalah elektron (ditengah atom tandanya -), Q adalah proton (ditengah atom tandanya +) dan R adalah neutron (ditengah atom tidak ada tanda). Sehingga jawaban yang tepat adalah C

Demikianlah pembahasan soal UNBK IPA tingkat SMP/MTS 2019 bagian 1. Bagian 2 akan dipost pada postingan berikutnya. Jangan lupa juga melihat videonya di Youtube kami di Kelas Edukasi. Sampai jumpa pada postingan berikutnya.

jang
Share:

Popular Post

Recent Posts Widget

Subscribe Us

Recent Posts

Flag Counter

Flag Counter

Mengenai Saya

Foto saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia