Superkonduktor BSCCO
merupakan salah satu bahan SKST. Penelitian mengenai
superkonduktor sistem BSCCO telah dimulai sejak tahun 1987 dan pertama kali
diprakarsai oleh Maeda et al.
(1988). Sistem BSCCO
merupakan salah satu SKST golongan superkonduktor kuprat (CuO). Bahan SKST
BSCCO memiliki ciri-ciri antara lain, suhu tinggi di atas nitrogen cair 77 K
dan merupakan bahan kompleks yang terbentuk dari prekursor Bi2O3,
SrCO3, CaCO3, dan CuO. Bahan
SKST BSCCO merupakan bahan superkondukto tipe II (Cyrot dan Pavuna, 1992).
Superkonduktor sistem BSCCO
memiliki beberapa keunggulan dan keistimewaan dibandingkan superkonduktor
keramik yang lain. Hal ini
dikarenakan nilai Tc yang dimiliki relatif tinggi dan tidak mengandung
unsur beracun (Siswanto, 1999).
1.
Struktur kristal superkonduktor sistem BSCCO
Dalam
superkonduktor BSCCO dikenal 3 fasa superkonduktif yaitu fasa 2201 ( Tc ~ 10 K
), fasa 2212 ( Tc ~ 80 K ) dan fasa 2223 ( Tc ~ 110 K ) (Lehndroff, 2001). Masing-masing
fasa memiliki struktur kristal yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur kristal BSCCO fasa: (a) 2201,
(b) 2212 dan (c) 2223.
Gambar 1a menunjukkan fasa BSCCO 2201 yang disusun
oleh bidang (BiO)/SrO/CuO/SrO/(BiO), dimana piramida Cu berada diantara dua
bidang SrO. BSCCO 2201 mempunyai parameter kisi a = b = 5,39 Å dan c = 24,6 Å.
Bidang BiO berada pada bagian ujung struktur dan atom Cu dihubungkan dengan
atom oksigen dalam struktur oktahedral. Gambar 1b adalah fasa BSCCO 2212
disusun oleh bidang senyawa (BiO)/SrO/CuO/CaO/CuO/SrO/(BiO), dimana piramida
atom Cu dipisahkan oleh adanya bidang Ca. Struktur kristal berbentuk tetragonal
ini memiliki parameter kisi a = b = 5,4 Å dan c = 30,7 Å. Gambar 1c merupakan
struktur kristal dari Bi-2223 yang membentuk struktur orthorombik. Rantai Sr-Sr
memiliki ikatan yang paling lemah, sedangkan atom Cu(1) sebagai kation yang
paling tidak stabil memiliki tiga ikatan rantai yaitu Cu(1)-Ca, Cu(1)-O(1), dan
Cu(1)-Cu(2). Rantai ikatan Cu(1)-O(1) merupakan ikatan yang paling kuat . Atom oksigen O(3) hanya memiliki satu rantai
ikatan dengan atom Bi yang memiliki panjang ikatan 2,231 Å (Lehndroff, 2001). Hal
ini terjadi karena struktur kristalnya tidak stabil, akibat adanya derajat ketidakteraturan
yang tinggi antara lapisan bidang-bidang CuO, SrO, BiO, dan CaO.
Ketidakteraturan ini terjadi karena reaksi padat pembentukkan fasa berlangsung
pada temperatur mendekati titik leleh senyawa (~
870°C), dimana
mobilitas ion penyusun sangat tinggi (Prasuad et al., 1996).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar