Difraktometer Neutron Serbuk Resolusi Tinggi adalah suatu peralatan difraktometer yang dimiliki oleh Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir-BATAN dan dipasang di Balai percobaan hamburan neutron gedung 40. High Resolution Powder Difractometer (HRPD) berfungsi untuk mengetahui struktur Kristal material dengan metode difraksi neutron (Mugirahardjo, 2013).
Prinsip kerja
dari HRPD adalah mendeteksi hamburan neutron dari sampel dengan 32 buah
detector utama. Hamburan neutron dari sampel berasal dari neutron monokromator.
Neutron yang masih bersifat polikromatis tersebut berasal dari reaktor G.A
Sywabessy. Oleh monokromator, Neutron polikromatis diubah menjadi monokromatis dengan satu nilai
panjang gelombang. dan diarahkan kesampel. Oleh sampel neutron akan dihamburkan dan ditangkap
oleh multi detektor utama. Hamburan inilah yang akan membentuk suatu pola
difraksi yang kemudian dianalisis lebih lanjut (Mugirahardjo, 2011).
Difraktometer Empat Lingkaran (Four Circle Diffractometer) / DN2 adalah difraktometer neutron yang
digunakan untuk penelitian struktur dan tekstur bahan menggunakan teknik
difraksi neutron. Berbagai pengembangan baik secara perangkat lunak maupun
secara perangkat keras terus dilakukan untuk meningkatkan kerja peralatan.
Untuk meningkatkan intensitas neutron di cuplikan telah dilakukan modifikasi
DN2 dengan menambah flight tube diantara monokromator dan
cuplikan (Trihadi, 2009).
Alat difraktometer yang menggunakan neutron dari
reaktor nuklir tersusun dari setidaknya 5 bagian. Karena berkas neutron yang
dihasilkan dari reaktor nuklir bersifat polikromatis yang memiliki berbagai
macam nilai panjang gelombang, sedangkan berkas neutron yang dibutuhkan pada
penelitian bahan haruslah monokromatis, maka monokromator digunakan sebagai
penyaring panjang gelombang berkas neutron berdasarkan
hukum Bragg sehingga berkas neutron yang keluar dari monokromator sudah
bersifat monokromatis dengan satu nilai panjang gelombang.
Berkas neutron yang keluar dari panjang gelombang
kemudian diarahkan menuju cuplikan melalui kolimator yang berfungsi untuk meluruskan berkas
neutron. Cuplikan diletakkan di meja cuplikan yang bentuk dan fiturnya berbeda-beda
tergantung jenis eksperimen yang dilakukan. Berkas neutron yang terhambur oleh
cuplikan kemudian diarahkan oleh kolimator dan ditangkap oleh detektor neutron.
Penghenti berkas (beam stopper) yang terbuat dari bahan penyerap neutron dipasang
sebagai aspek keamanan. Selain
bagian-bagian tersebut, terdapat bagian lain seperti beam shutter yang berfungsi untuk menutup berkas neutron apabila
tidak dilakukan pencacahan neutron, beam
narrower yang berfungsi untuk mempersempit berkas neutron, dan monitor
detektor yang berfungsi menghitung berapa banyak neutron yang mengenai cuplikan
(Fajar, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar